Halaman

Flying Cute Green Butterfly

Point laman

assalamualaikum kawan2 mari kita mulai dengan bismillah ^_^ yupss.. mari kerjakan sekarang. SEMANGGI,,,,

Selasa, 27 November 2012

save palestina

entah sudah berapa lama pertumpahan darah terjadi di bumi ini,, segenap jiwa melayang dan darah terus tertumpah untuk membela negara,, ada anak yang kehilangan bapak dan ibunya sehingga ia yatim piatu dan 


Masih ada sebagian muslim di Indonesia yang mempermasalahkan persoalan Palestina. Mereka bertanya: “Mengapa kita harus memperhatikan apa yang terjadi nun jauh di Gaza sana? Bukankah di negeri kita sendiri masih banyak masalah? Lebih baik kita urus negeri kita saja. Soal Palestina, yah biarkan saja diurus sama yang lain. Kita urus urusan kita sajalah..!!”
Benarkah sikap seperti ini?
Saudaraku, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah memperingatkan kita bahwa salah satu tanda menjelang datangnya hari Kiamat ialah kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Suatu bentuk peperangan yang menjadi sangat unik karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bahwa pada saat itu alam-pun turut berfihak kepada pasukan Islam. Pepohonan dan bebatuan pada hari itu diizinkan Allah berbicara kepada pasukan Islam. Alam akan memberitahu pasukan Islam posisi tentara Yahudi.
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari, bunuhlah dia,” kecuali Ghorqod sebab ia sungguh pohon kaum Yahudi.” (HR Muslim 5203)
Artinya, berdasarkan hadits di atas bilamana kaum Muslimin sudah menjadi sadar bahwa kaum Yahudi merupakan musuh bebuyutan yang pada akhirnya harus diperangi, maka hal itu menandakan sudah dekatnya kedatangan hari Kiamat. Sedangkan peristiwa perang di Gaza kemarin jelas-jelas merupakan suatu konflik yang melibatkan kaum Yahudi di satu fihak dan kaum Muslimin di lain fihak.
Namun demikian, ada hal penting yang perlu kita catat. Dalam hadits di atas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan bahwa perang melawan Yahudi sebagi pertanda dekatnya hari Kiamat adalah perang yang dilancarkan oleh kaum Muslimin terhadap kaum Yahudi. Tidak ada samasekali di dalam hadits di atas isyarat bahwa yang memerangi Yahudi adalah kaum Muslimin bangsa tertentu, misalnya bangsa Palestina sendirian. Perang tersebut akan diikuti oleh segenap kaum Muslimin berlatar-belakang aneka bangsa. Sehingga pohon dan batupun tatkala memanggil tidak berkata: ”Hai orang Palestina… hai orang Mesir… hai orang Yordania… hai orang Suriah…. hai orang Arab… hai orang Malaysia… hai orang Indonesia… hai orang Melayu…” TIDAK, saudarku…! Pada saat perang ideologi itu berlangsung pohon dan batu hanya memanggil dengan satu identitas: “Hai Muslim, hai hamba Allah…”
Bila kita lihat peristiwa Gaza kemarin, maka kita menyaksikan bahwa praktis bangsa Palestina berperang melawan Yahudi sendirian. Tidak ada yang membantu mereka. Sehingga hal ini menjelaskan kepada kita mengapa pertolongan Allah dan kemenangan belum sepenuhnya berfihak kepada ummat Islam. Dan Israel bisa melenggang dengan pongahnya melakukan genosida yang begitu keji.
Maka saudaraku, di sinilah munculnya kewajiban bagi kita untuk terlibat menunjukkan solidaritas terhadap apa yang menimpa saudara-saudara kita di sana. Sebab bila kita tidak memiliki kepedulian akan apa yang menimpa mereka, maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengancam bahwa kita tidak akan dianggap sebagai bagian dari komunitas ummat Islam..!!
“Barangsiapa tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka ia tidak termasuk ke dalam golongan mereka.” (HR Thabrani 7686)
Kita dewasa ini memang sangat tidak berdaya. Kita hanya sanggup menonton di layar kaca pembantaian yang terjadi atas saudara-saudara kita di Gaza. Paling jauh kita hanya bisa berdoa, menangis, mengirim dana, obat-obatan, makanan, pakaian, menulis artikel, mengirim tim medis, jurnalis dan aktifis kemanusiaan. Tapi satu hal yang pasti, kita samasekali tidak memiliki izin, peluang dan kesanggupan untuk turut serta berjihad bahu membahu bersama para pejuang Hamas dan pejuang Palestina faksi lainnya.
Hal ini menandakan bahwa sesungguhnya perang di Gaza kemarin belum merupakan perang sebagaimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam isyaratkan di dalam hadits di atas. Perang di Gaza baru melibatkan sebagian ummat Islam dari satu bangsa tertetnu. Ia belum menjadi perang yang melibatkan segenap kaum Muslimin dari berbagai bangsa dan penjuru dunia. Padahal fihak Israel sudah sampai ke tahap melibatkan Yahudi dari berbagai latar belakang bangsa dan penjuru dunia. Ini jelas belum menunjukkan keseimbangan perlawanan. Padahal Israel sudah mempersiapkan seluruh warganya dengan digencarkannya megaproyek penghijauan berupa penanaman pohon Ghorqod sebanyak-banyaknya…!!! Kadangkala, mereka lebih memahami hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kita daripada sebagian kita sendiri.
Jangankan perang kemarin melibatkan kaum Muslimin dari berbagai bangsa dan penjuru dunia, bahkan kalangan pemerintah Arab negara tetangga Gaza saja ada yang malah berkolaborasi dengan Israel..!! Kita saksikan bahwa kesatuan faksi-faksi Palestina sulit disatukan, terutama antara Hamas dan Fatah, bukan karena sembarang sebab. Tetapi harus diakui bahwa sebagian pemimpin Fatah, terutama yang dewasa ini memegang posisi formal dalam lembaga Otoritas Palestina, memang memiliki hubungan yang sedemikian akrab dengan pemerintah zalim Israel sehingga mau tidak mau kesan yang muncul adalah mereka berkolaborasi dengan musuh. Repotnya lagi, fihak Hamas memiliki bukti-bukti kuat yang membenarkan munculnya kesan tadi.
Maka saudaraku, kasus Gaza setidaknya semakin menyadarkan dunia umumnya, ummat Islam khususnya, bahwa memerangi bangsa Yahudi menuntut kita semua untuk berada dalam kesatuan barisan Mujahidin fi sabilillah. Dan kita cukup optimis bahwa walaupun kali ini warga Gaza sendirian menghadapi kekuatan militer Yahudi Zionis Israel, setidaknya telah terjadi penyadaran dan pengkondisian kepada sebagian besar Ummat Islam bahwa bukanlah ikatan kebangsaan Palestina yang bisa menyelesaikan problema kezaliman penjajah Israel. Bukan pula ikatan ke-Arab-an. Tetapi memang haruslah wujud suatu semangat dan network ke-Islaman untuk menuntaskan masalah ini. Sebab masalah ini pada hakikatnya merupakan konflik abadi antara pembela Kebenaran versus pembela Kebatilan. Pasukan Islam merupakan representasi dari ahlul-haq alias Hizbullah sedangkan pasukan Yahudi merupakan representasi dari ahlul-batil alias Hizbusy-Syaithan. Wallahua’lam bish-showwab.


Alhamdulilah, diberikan kesempatan malam ini bertemu dengan 2 reporter dari al aqso tv yg datang langsung dari Gaza dan baru sampai di Malaysia, pesan dari mereka akan saya share untuk kita semua, kalau ada yang hadir silahkan diperbaiki jika ada yang salah, maklum bahasa inggris saya masih minim untuk mentranslatenya, pesan reporter tersebut:
"kami yang ada di Gaza, tidak menginginkan kalian juga 
kehilangan keluarga, harta dan nyawa seperti kami, pesan kami pada kalian sebagai mahasiswa, sebagai saudara sesama muslim:
1. Jaga aqidah kalian, ikuti jalan kebenaran dan terus doakan kami
2. "ta'aruf" untuk lebih mengenal lagi saudara-saudara kalian di Gaza, Palestina
3. Pekalah dan pro aktif menanggapi isu-isu palestina
4. Ceritakanlah kisah kami kepada keluarga, sahabat dan anak-anak kalian nanti, agar mereka memahami mereka mempunyai saudara dan tahu sejarah masjid Al aqso sebagai kiblat pertama
5. Dukung kami secara politik, secara ekonomi dengan memboikot produk-produk Israel
6. Ada sekitar 6000 tahanan palestina di penjara israel, sebagian diantaranya adalah muslimah, para muslimah tersebut terus disiksa dan dianiaya, ketika tentara Israel berlalu dan berkata "tidak ada yang akan menyelamatkan kalian", tahu apa jawaban muslimah itu??mereka berkata "kami punya Allah dan saudara seiman di Malaysia, Indonesia, Pakistan dan lainnya yang terus mendukung kami.
so, jangan sepelekan aksi-aksi yang sudah kita buat di negri masing-masing, kalian tahu?ternyata itu yang membuat mereka terus mampu bertahan.
wallahu'alam.
dari FB tetangga.. 

0 komentar:

Posting Komentar