Halaman

Flying Cute Green Butterfly

Point laman

assalamualaikum kawan2 mari kita mulai dengan bismillah ^_^ yupss.. mari kerjakan sekarang. SEMANGGI,,,,

Senin, 01 September 2014

nikmat sehat

Kamis, 2 mei 2012
Assalamualaikum wr wb
sudah lama cuma baru bisa posting sekarang
Sebenernya sedikit bingung mau nulis apa..
Maklum baru amatiran iseng2 meluapkan perasaan melalui tulisan moga bisa bermanfaat karena baru belajar.
Tanpa disadari oleh kita Setiap hari dari tumbuhan, lautan, binatang, langit, bulan, bintang, matahari semua bertasbih memuja memujiMu.. Semesta bertasbih dalam setiap hembusan napas, dalam setiap jam,menit, dan detik memuji segala asmaMu. Setiap manusia entah itu dari muslim maupun nonmuslim semua  tidak luput dari ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.. dan setiap sehelai daun yang jatuh ke tanah sudah diatur juga dalam pengaturan sang khalik.
Urusan takdir di dunia adalah urusan Allah SWT. Ketika ujian itu mendatangiku perlahan serasa ku dibagunkan dari tidurku yang panjang. Barulah ku tersadar nikmat manalagi yang engkau dustakan, ribuan nikmat telah engkau berikan salah satunya nikmat kesehatan yang selama ini kurang hamba perhatikan sungguh irronis  karena saya juga termasuk dalam bidang kesehatan pula.. tapi jika dipikir2 kita kan juga manusia seperti yang dinyanyikan oleh slank perawat juga manusia punya rasa punya hati lohh.. kok malah nyanyi intermezooo dulu ah…
Seringkali manusia lalai akan segala tugas dan tanggung jawabnya sebagai insan sang khalik ketika terdapat musibah barulah ia seakan tersadar  tersentak.
Munculah beberapa pertanyaan yang selalu ingin di tanyakan.
1.      Apakah saya telah melalaikan ke2 orang tua hamba?
2.      Apakah saya telah melukai hati orang tua dgn disengaja atau tidak?
3.      Apakah selama ini yang saya perbuat kepada orang lain itu terlalu berlebihan dan terkadang apakah ucapaan ku terlalu menyinggung perasaan orang lain?
4.      Adakah hak saudaraku yang saat ini belum aku keluarkan?
5.      Ataukah tutur kata saya selama ini salah?

Semua pertanyaan itu muncul dalam ruang otak kecil di benakku. Sekian hari ku memohon ampun atas semua kesalahan dan bertaubat kepada Allah. Ya rabb ampuni hamba yang selama ini mungkin telah salah dalam berkata, bertindak dan berprilaku.


    
Allâh Ta'âla berfirman:
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya),
dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan

(Qs al-Anbiyâ’/21:35

Sempat ada gejolak dalam hati yang belum biasa memahami akan kondisi ku saat ini. Kegelisahan, kegundahan, sedikit merasa tidak berguna dan sedikit putus asa yang kurasakan kini karena ku tau aku dimatamu begitu kecil dan berlumur dosa selama ini ku sempat merasakan kesal akan diri sendiri dan paling merasa diri lemah andai waktu bisa ku ulang tapi semua itu tidak bisa terjadi. Semua telah tertulis dalam takdir tuhan dan saatnya aku tersadar dan memulai kehidupan ini dengan adaptasi yang baru. Dengan semangat baru untuk kesembuhan aku ku tau semua ini pasti ada hikmah yaitu aku harus sabar dan tawakal terhadap sang pencipta meski berat dan allah pasti punya rencana lain yang lebih baik dari skenario manusia. Syukur akan karunia puja puji atas karunianya.. aku masih diberikan kehidupan untuk memperbaiki diri sehingga menjadi pribadi yang selalu dapat bersyukur, lebih dapat berpikir positif ternyata lebih banyak manusia yang kurang beruntung seperti aku…

Alhamdulillah allah telah memberikan sebuah keluarga, orang tua, kakak, sahabat dan teman2  yang selalu mendukungku dikala aku lemah dan gelisah. Mereka mensupport baik materil dan spiritualku,, begitu pula kakak yg senantiasa mendukungku dan menyemangatiku untuk tetap produktif dalam kondisi apapun.

Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang)
kecuali denga izin Allâh;
barang siapa yang beriman kepada Allâh,
niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya.
Dan Allâh Maha Mengetahui segala sesuatu
(Qs at-Taghâbun/64:11)
Imam Ibnu Katsîr rahimahullâh berkata:
“Maknanya: seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allâh Ta'âla, kemudian dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allâh Ta'âla), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allâh Ta'âla tersebut, maka Allâh Ta'âla akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Allâh Ta'âla akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan sesuatu yang lebih baik baginya.”[5]
Inilah sikap seorang Mukmin yang benar dalam menghadapi musibah yang menimpanya.
Meskipun Allâh Ta'âla dengan hikmah-Nya yang Maha Sempurna telah menetapkan bahwa musibah itu akan menimpa semua manusia, baik orang yang beriman maupun orang kafir, akan tetapi orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang kafir, yaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari Allâh Ta'âla dalam menghadapi musibah tersebut. Dan tentu saja semua ini akan semakin meringankan beratnya musibah tersebut bagi seorang Mukmin
Seperti yang disebutkan dalam firman allah:
 يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
"Wahai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (ayat 153).
Sampai seratus satu kali kalimat sabar tersebut dalam al-Quran. Hanya dengan sabar orang dapat mencapai apa yang dimaksud. Hanya dengan sabar orang bisa mencapai derajat Iman dalam perjuangan. Hanya dengan sabar menyampaikan nasihat kepada orang yang lalai. Hanya dengan sabar kebena­ran dapat ditegakkan.
ketika ujian itu datang menimpa pasti ada hikmah dibalik semuanya meski terasa berat memikulnya keyakinan itu masih tetap tersimpan dalam hati dan tekadku,, karena manusia hanya bisa sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dan cobaan dan serahkan semua urusan hanya kepada sang pemilik alam semesta Allah SWT.
………………………………………………………………………………………………………………
Seperti senandung yang di bawakan edcoustic
Engkau satu cinta yang selamanya aku cari tiada waktu ku tinggalkan demi cintaku kepadaMu walau seribu rintangan kan menghadang dalam diri kuteguhkan hati ini hanya padamu kupasrahkan….
Oh tuhan selamatkanlah hamba ini dari segala fatamorgana dunia
Oh tuhan jauhkanlah hamba ini dari hidup yang sia-sia..
Dengan segala keterbatasanku aku ingin bermanfaat bagi orang disekitarku
Berguna baik bagi bapak ibu maupun saudaraku…
Bersyukur akan segala karunia yang telah kau beri ya rabb..
……………………………………………………..
Sedikit berpuisi
Tulisan ini dbuat pd tgl  8 maret 2013 di rsup fatmawati
 Kau ajarkan aku tntng kesabaran
 Kau ajarkan aku tentang arti keikhlasan
 Kau rangkul aku dgn penuh kasih sayang
 Kau inggatkan aku tentang pengorbanan
 Kau bimbing aku dgn penuh cinta kasih dan sayang
 Kau ajari aku akan arti kesehatan
 Kau berikan aku semangat perjuangan
 Kau ajari aku untuk belajar mensyukuri nikmat
 Kau rajut tali ukhuwah yg lama tlh putus
 Kau ajarkan aq u selalu dekat dan bermunajat hny padamu ya allah
 Ku tertunduk malu atas sgl dosaku..
 Kau ajarkan aku arti cinta yg tulus yg terpancar dr wajah2 keluarga,sahabat,teman,all
 Kau ajarkan aq tntng arti ketabahan
 Kau tunjukkan kpdku arti tawakal kpdmu ya rabb..
 Berikanlah jln terbaikmu rabb..
 Bukakan pintu rahmat dan ampunanmu rabb..
 Ku yakin akan kemaha besaranMu
Teringat perckapan dok n kk knp bs mnyerang ke adik saya dok: dokter mnjwb: krn mba adalah org yg     terpilih.Badai ini pasti berlalu. Serahkan smua urusan kpd allah jgn pernah menyerah dan jgn lp doa.
Mg mnjd pggugur sgl dosa n mjdkn ku seseorang yg pandai bersyukur atas sgl nikmat yg tlh kau berikan.. Tiada daya dan upaya melainkan smua atas kehendak darimu rabb..
 Love you mom n dad n family. N frend you are spirit for me.. Love you all.... Kau ajarkan aq u selalu dekat dan bermunajat hny padamu ya allah
Ku tertunduk malu atas sgl dosaku..
Kau ajarkan aku arti cinta yg tulus yg terpancar dr wajah2 keluarga,sahabat,teman,all
Kau ajarkan aq tntng arti ketabahan
Kau tunjukkan kpdku arti tawakal kpdmu ya rabb..
Berikanlah jln terbaikmu rabb..
Bukakan pintu rahmat dan ampunanmu rabb..
Ku yakin akan kemaha besaranMu
Teringat perckapan dok n kk knp bs mnyerang ke adik saya dok: dokter mnjwb: krn mba adalah org yg terpilih.Badai ini pasti berlalu. Serahkan smua urusan kpd allah jgn pernah menyerah dan jgn lp doa.
Mg mnjd pggugur sgl dosa n mjdkn ku seseorang yg pandai bersyukur atas sgl nikmat yg tlh kau berikan.. Tiada daya dan upaya melainkan smua atas kehendak darimu rabb..
Love you mom n dad n family. N frend you are spirit for me.. Love you all.
…………………………………………
4 juli 2013, di sweet home
Di keheningan malam
Sunyi sepi sendiri kumengadu tentang kegundahan  jiwaku
Jiwa yang tumbuh dan kering akan rahmat dan pertolonganmu
Ingin ku hiasi dengan lantunan ayat sucimu bercakap denganmu duhai rabbi 
Selalu kupanjatkan doaku dalam ucapan dalam setiap langkahku
Segala pintaku padamu illahi rabbi
Indahnya dunia tak kan pernah indah selain bertemu disurga-Mu
Bersama rasulullah, ingin ku melihatnya sang kekasih allah
Nabiku yang kucintai dan kusayangi
Rindu padamu ya rasulullah
Tetesan air mata ini selalu membasahi pipi
Dikala mengingat penngorbanan beliau teruntuk umatnya kini
Ingin melihat menyapa memberi salam kepada sang kekasih allah
Aku ingin mendekatimu selamanya sehina apapun diriku ini
Ku berharap untuk bertemu denganmu ya rabbi…
Shollu ala muhammaad 3x
……………………………
Jkt,18-7-2013
Duhai ibu
Kasih sayang engkau tak terkira
Dari bayi kau menyapihku sampai kini ku dewasa
Tak terhingga Sungguh begitu besar jasamu
Tetesan keringat yang membasahi dahi tak lunturkan semangatmu dalam membimbingku
Kini aq begitu lemah tanpa adanya dirimu
Kau sang penyemangatku
Kau sang bidadari pelindungku
Izinkan aq membahagiakanmu dan begitu pula bapak
Walau hanya senyuman di bibirmu dan keceriaan diraut wajahmu
Dan aq ingin menjadi anak yang sholehah 
Atas izin dan ridho dari allah
I.allah akan membawamu kelak kedalam surganya
Bertemu dgn semua keluarga besar di jannah surga firdausMu

aamiin ya rabb

Minggu, 31 Agustus 2014

Motivasi untuk Muhasabah diri


Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)


Gambaran Umum Hadits

Hadits di atas menggambarkan urgensi muhasabah (evaluasi diri) dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Karena hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah planing dan misi besar seorang hamba, yaitu menggapai keridhaan Rab-nya. Dan dalam menjalankan misi tersebut, seseorang tentunya harus memiliki visi (ghayah), perencanaan (ahdaf), strategi (takhtith), pelaksanaan (tatbiq) dan evaluasi (muhasabah). Hal terakhir merupakan pembahasan utama yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadits ini. Bahkan dengan jelas, Rasulullah mengaitkan evaluasi dengan kesuksesan, sedangkan kegagalan dengan mengikuti hawa nafsu dan banyak angan.
Indikasi Kesuksesan dan Kegagalan
Hadits di atas dibuka Rasulullah dengan sabdanya, ‘Orang yang pandai (sukses) adalah yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah kematiannya.’ Ungkapan sederhana ini sungguh menggambarkan sebuah visi yang harus dimiliki seorang muslim. Sebuah visi yang membentang bahkan menembus dimensi kehidupan dunia, yaitu visi hingga kehidupan setelah kematian.
Seorang muslim tidak seharusnya hanya berwawasan sempit dan terbatas, sekedar pemenuhan keinginan untuk jangka waktu sesaat. Namun lebih dari itu, seorang muslim harus memiliki visi dan planing untuk kehidupannya yang lebih kekal abadi. Karena orang sukses adalah yang mampu mengatur keinginan singkatnya demi keinginan jangka panjangnya. Orang bertakwa adalah yang ‘rela’ mengorbankan keinginan duniawinya, demi tujuan yang lebih mulia, ‘kebahagian kehidupan ukhrawi.’
Dalam Al-Qur’an, Allah swt. seringkali mengingatkan hamba-hamba-Nya mengenai visi besar ini, di antaranya adalah dalam QS. Al-Hasyr (59): 18–19.
Muhasabah atau evaluasi atas visi inilah yang digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai kunci pertama dari kesuksesan. Selain itu, Rasulullah saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi perbaikan. Dan hal ini diisyaratkan oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya dalam hadits di atas dengan ’dan beramal untuk kehidupan sesudah kematian.’ Potongan hadits yang terakhir ini diungkapkan Rasulullah saw. langsung setelah penjelasan tentang muhasabah. Karena muhasabah juga tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tindak lanjut atau perbaikan.
Terdapat hal menarik yang tersirat dari hadits di atas, khususnya dalam penjelasan Rasulullah saw. mengenai kesuksesan. Orang yang pandai senantiasa evaluasi terhadap amalnya, serta beramal untuk kehidupan jangka panjangnya yaitu kehidupan akhirat. Dan evaluasi tersebut dilakukan untuk kepentingan dirinya, dalam rangka peningkatan kepribadiannya sendiri.
Sementara kebalikannya, yaitu kegagalan. Disebut oleh Rasulullah saw, dengan ‘orang yang lemah’, memiliki dua ciri mendasar yaitu orang yang mengikuti hawa nafsunya, membiarkan hidupnya tidak memiliki visi, tidak memiliki planing, tidak ada action dari planingnya, terlebih-lebih memuhasabahi perjalanan hidupnya. Sedangkan yang kedua adalah memiliki banyak angan-angan dan khayalan, ’berangan-angan terhadap Allah.’ Maksudnya, adalah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, sebagai berikut: Dia (orang yang lemah), bersamaan dengan lemahnya ketaatannya kepada Allah dan selalu mengikuti hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan kepada Allah, bahkan selalu berangan-angan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Urgensi Muhasabah
Imam Turmudzi setelah meriwayatkan hadits di atas, juga meriwayatkan ungkapan Umar bin Khattab dan juga ungkapan Maimun bin Mihran mengenai urgensi dari muhasabah.
1. Mengenai muhasabah, Umar r.a. mengemukakan:
‘Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia.
Sebagai sahabat yang dikenal ‘kritis’ dan visioner, Umar memahami benar urgensi dari evaluasi ini. Pada kalimat terakhir pada ungkapan di atas, Umar mengatakan bahwa orang yang biasa mengevaluasi dirinya akan meringankan hisabnya di yaumul akhir kelak. Umar paham bahwa setiap insan akan dihisab, maka iapun memerintahkan agar kita menghisab diri kita sebelum mendapatkan hisab dari Allah swt.
2. Sementara Maimun bin Mihran r.a. mengatakan:
‘Seorang hamba tidak dikatakan bertakwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana dihisab pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya’.
Maimun bin Mihran merupakan seorang tabiin yang cukup masyhur. Beliau wafat pada tahun 117 H. Beliaupun sangat memahami urgensi muhasabah, sehingga beliau mengaitkan muhasabah dengan ketakwaan. Seseorang tidak dikatakan bertakwa, hingga menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri. Karena beliau melihat salah satu ciri orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa mengevaluasi amal-amalnya. Dan orang yang bertakwa, pastilah memiliki visi, yaitu untuk mendapatkan ridha Ilahi.
3. Urgensi lain dari muhasabah adalah karena setiap orang kelak pada hari akhir akan datang menghadap Allah swt. dengan kondisi sendiri-sendiri untuk mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya. Allah swt. menjelaskan dalam Al-Qur’an: “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” [QS. Maryam (19): 95, Al-Anbiya’ (21): 1].
Aspek-Aspek Yang Perlu Dimuhasabahi
Terdapat beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi oleh setiap muslim, agar ia menjadi orang yang pandai dan sukses.
1.Aspek Ibadah
Pertama kali yang harus dievaluasi setiap muslim adalah aspek ibadah. Karena ibadah merupakan tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi ini. [QS. Adz-Dzaariyaat (51): 56]
2. Aspek Pekerjaan & Perolehan Rizki
Aspek kedua ini sering kali dianggap remeh, atau bahkan ditinggalkan dan ditakpedulikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Karena sebagian menganggap bahwa aspek ini adalah urusan duniawi yang tidak memberikan pengaruh pada aspek ukhrawinya. Sementara dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda:
Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda, ‘Tidak akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara; umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, dan ilmunya sejauh mana pengamalannya.’ (HR. Turmudzi)
3.Aspek Kehidupan Sosial Keislaman
Aspek yang tidak kalah penting untuk dievaluasi adalah aspek kehidupan sosial, dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia. Karena kenyataannya aspek ini juga sangat penting, sebagaimana yang digambarkan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits:
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?’ Sahabat menjawab, ‘Orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki perhiasan.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa) menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Muslim)
Melalaikan aspek ini, dapat menjadi orang yang muflis sebagaimana digambarkan Rasulullah saw. dalam hadits di atas. Datang ke akhirat dengan membawa pahala amal ibadah yang begitu banyak, namun bersamaan dengan itu, ia juga datang ke akhirat dengan membawa dosa yang terkait dengan interaksinya yang negatif terhadap orang lain; mencaci, mencela, menuduh, memfitnah, memakan harta tetangganya, mengintimidasi dsb. Sehingga pahala kebaikannya habis untuk menutupi keburukannya. Bahkan karena kebaikannya tidak cukup untuk menutupi keburukannya tersebut, maka dosa-dosa orang-orang yang dizaliminya tersebut dicampakkan pada dirinya. Hingga jadilah ia tidak memiliki apa-apa, selain hanya dosa dan dosa, akibat tidak memperhatikan aspek ini. Na’udzubillah min dzalik.
4. Aspek Dakwah
Aspek ini sesungguhnya sangat luas untuk dibicarakan. Karena menyangkut dakwah dalam segala aspek; sosial, politik, ekonomi, dan juga substansi dari da’wah itu sendiri mengajak orang pada kebersihan jiwa, akhlaqul karimah, memakmurkan masjid, menyempurnakan ibadah, mengklimakskan kepasrahan abadi pada ilahi, banyak istighfar dan taubat dsb.
Tetapi yang cukup urgens dan sangat substansial pada evaluasi aspek dakwah ini yang perlu dievaluasi adalah, sudah sejauh mana pihak lain baik dalam skala fardi maupun jama’i, merasakan manisnya dan manfaat dari dakwah yang telah sekian lama dilakukan? Jangan sampai sebuah ‘jamaah’ dakwah kehilangan pekerjaannya yang sangat substansial, yaitu dakwah itu sendiri.
Evaluasi pada bidang dakwah ini jika dijabarkan, juga akan menjadi lebih luas. Seperti evaluasi dakwah dalam bidang tarbiyah dan kaderisasi, evaluasi dakwah dalam bidang dakwah ‘ammah, evaluasi dakwah dalam bidang siyasi, evaluasi dakwah dalam bidang iqtishadi, dsb?
Pada intinya, dakwah harus dievaluasi, agar harakah dakwah tidak hanya menjadi simbol yang substansinya telah beralih pada sektor lain yang jauh dari nilai-nilai dakwah itu sendiri. Mudah – mudahan ayat ini menjadi bahan evaluasi bagi dakwah yang sama-sama kita lakukan: Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. [QS. Yusuf (12): 108]

renungan hati

ku terdiam sejenak mendengerkan lantunan ayat suci al-Quran 
nada itu terasa indah didengar meresap ke dalam relungku
tak terasa kian hari Qu lupa tuk membukanya, membacanya, becengkramah dengannya,,, 
melantunkan ayat- ayat suci Al Quran yang dapaat memberikan syafaat di akheratmu,,, 
disaat engkau inginkan surga apa yang kau lakukan??(bergumam) 

benda suci itu tak tersentuh olehmu,,, jangankan engkau buka,, dan membacanya,, mengambilpun tidak,,,, YA ALLAH INIKAH YANG SELAMA INI QU PERBUAT 
dan ia hanya tersimpan dalam lemari yang kokoh jika dilihat dari luar dan masih bersih tak ada satu lembaran pun pun yang lusuh oleh sentuhan tanganmu,,, 

YA ALLAH,,, 
akankah qu mendapatkan cinta-Mu, kasih dan sayang dari-Mu, 
padahal selama ini Qu jauh dari-Mu 
tak terasa deraian tetesan air mata ini jatuh membasahi pipi 
YA ALLAH,,, 
ingatkan hamba disaat terlelap dalam duniaMu tuntun hamba untuk selalu dalam ketaatan pada-Mu,
menjalankan kewajiban dan sunnah-sunnah-Mu 
tunjukillah jalan yang terbaik untuk hamba 
YA ALLAH,,, 
sayangi dan lindungi hamba dan 
saudara-saudara hamba dari kelalaian yang dapat menjerumuskan kedalam neraka jahannam 
berikanlah kami semua kemudahan untuk selalu dekat dan lebih dekat dengan-Mu... 
TUHAN SEMESTA ALAM 
rahmati dan ridhoi segala yg ku perbuat 
jagalah hati ini untuk selalu ada didekat-Mu,, 
karena ku tahu cinta sejati hanya kulabuhkan pada-Mu engkau sang pencipta 
jika selama ini Qu lalai ampunilah aq RABB,,, 
karena sungguh kecil dan kerdil hamba dihadapanmu dan tanpa ridho dari-Mu 
hanya kepadamu qu memohon dan meminta ampunan tuhan semesta alam 
    ketika badan terbujur kaku.. 
    ruh yang melekat dengan jasad diangkat
    ketika tibangan amal di siapkan 
    SEMUA BERSAKSI DIHADAPAN ALLAH 
    mata, hati, kaki, tangan, telinga diminta pertanggungjawabannya selama didunia 
    yang terkunci hanya satu yaitu mulut dengan ilmu yang bermanfaat, sedekah jariah, doa     anak untuk ortunya yg hanya dapat memberatkan timbangan amal kita selama didunia 




YA ALLAH,,, 
SELAMATKANLAH KAMI DARI AZAB KUBURMU DAN JAUHKANLAH KAMI DARI SIKSA API NERAKAMU.. 
MUDAHKAN JALAN KAMI MENUJU SURGA-SURGAMU,,
PERSATUKANLAH KELUARGA KAMI DISURGAMU DENGAN RASULMU MUHAMMAD SAW AAMIIN YA RABB

Sabtu, 07 Juni 2014

Tuhan Tahu Kita Mampu